Pendidikan Spiritual menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah

Parkiranelite.com - Dimensi spiritual merupakan bagian terpenting dalam diri manusia yang harus terus diperhatikan. Dimensi inilah yang sebenarnya menjadi pangkal dari setiap pergerakan umat manusia dalam hal apapun. Ketika spiritualitasnya semakin berkembang, keadaan manusia bisa lebih tenang dan bisa mengambil langkah-langkah ke depannya dengan bijak. Namun ketika dimensi ini sedang terpuruk, bisa saja manusia cenderung frustasi dan pasrah dengan keadaannya. Ia akan meratapi nasibnya dan melampiaskan segala kekesalannya ke dalam hal-hal yang berbahaya.

Oleh karena itu, dimensi ini perlu untuk dikembangkan secara konsisten oleh setiap individu. Kini, upaya untuk mengembangkan dimensi tersebut ialah melalui jalur pendidikan. Kita bisa melihat perhatian ini bukan hanya dilakukan oleh segelintir orang, tetapi juga pemerintah pusat yang mengurusi pendidikan. Kita bisa lihat di dalam Kurikulum 2013, Kemendikbud sangat menekankan pengembangan spiritual peserta didik. 

Pendidikan spiritual menjadi hal yang patut diperhatikan dan dilaksanakan oleh seluruh elemen masyarakat di Indonesia. Pendidikan spiritual ini bisa dilakukan sejak anak masih dalam kandungan yang berpusat pada ibu. Kemudian ketika sudah lahir, orang tua juga harus mendidik anak dalam hal spiritualnya hingga dewasa.

Bagaimana sebaiknya pendidikan spiritual ini dilaksanakan? tentu kita selalu bertanya demikian. Untuk menjawabnya, kita perlu mempelajari pemikiran Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah secara lebih detail. Ada salah satu artikel yang membahas tuntas mengenai pendidikan spiritualnya Ibnu Qayyim, berikut sedikit kutipan dari artikel:

"Sebagai makhluk spiritual, manusia terkadang melupakan kecerdasan yang paling tinggi ini. Lebih tepatnya mengenyampingkan kecerdasan spiritual demi melejitkan kecerdasan intelektual maupun emosionalnya. Kecerdasan spiritual kurang mendapat porsi perhatian yang sesuai dibandingkan dengan kecerdasan intelektual dan emosional. Bisa dikatakan bahwa manusia belumlah bersikap adil dalam memberikan perhatiannya, sehingga pengembangan kecerdasan intelektual semakin digalakkan dan pengembangan emosional semakin ditingkatkan, namun secara spiritual lemah"

Sedikit kutipan tersebut menunjukkan bahwa kita seringkali mendidik anak-anak dengan mengutamakan kecerdasan intelektual dan emosional, sedangkan secara spiritual kurang diperhatikan. Nah lalu gimana biar bisa melaksanakan pendidikan spiritual dengan baik? Silahkan baca selengkapnya Download Full Text di Sini.