Teliti Hubungan NU dan MTA, Dosen IAINU Kebumen Raih Gelar Doktor



IAINU Kebumen kembali berbahagia, karena salah satu dosen yang bernama Sulis Rokhmawanto berhasil meraih gelar doktor setelah dinyatakan lulus dari Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Selasa (30/19). Disertasi yang ditulis berjudul KONTESTASI, KONFLIK, DAN RESOLUSI (Dinamika Hubungan NU dan MTA di Purworejo, Jawa Tengah).

Dalam disertasinya disebutkan bahwa masyarakat Purworejo mayoritas adalah Nahdlatul Ulama, yang menampilkan kehidupan kondusif yang ditunjukkan dengan keteraturan sosial. Namun pesatnya perkembangan media informasi yang saat ini sudah dirasakan masyarakat Purworejo, membuka peluang besar untuk masuknya berbagai macam ideologi di Purworejo, termasuk MTA.

Masuknya MTA melalui media informasi di Purworejo, membuat masyarakat tersegmentasi dalam lapisan sosial keagamaan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan penafsiran dan ritual di kalangan penganut Islam. Segmentasi ini berlanjut kepada timbulnya konflik-konflik internal antar penganut Islam di Purworejo. NU dengan pemahaman keagamaannya, memandang bahwa MTA merupakan airan yang konservatif. Kemudian MTA juga berusaha melakukan ekspansi pengaruhnya terhadap masyarakat purworejo.

Hubungan yang memunculkan konflik-konflik antara keduanya dipandang menarik bagi peneliti ketimbang hubungan NU dengan organisasi lainnya. Peneliti memandang bahwa hubungan antara NU, Muhammadiyah, LDII, dan lainnya sudah bisa bersinergi dan berhubungan baik. Jadi hubungan yang terlihat antara NU dan MTA sangat mencolok ialah konfliknya. 

Adapun kesimpulan penelitian Sulis Rokhmawanto ini bisa dilihat di kutipan langsung dari disertasinya:

"Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) proses terjadinya konflik antara kelompok NU dan kelompok MTA yang terjadi di Kabupaten Purworejo disebabkan oleh adanya perbedaan identitas di antara sesama pemeluk agama Islam. Perbedaan identitas ditunjukkan dengan adanya sikap, simbol, dan perilaku yang ada pada masyarakat, serta sikap fanatisme pada masing-masing anggota jamaah. Perbedaan identitas dilatarbelakangi adanya perbedaan tokoh agama islam dalam menjelaskan ideologi keislaman dalam masyarakat, yaitu kecenderungan menjelaskan berdasarkan konteks bagi tokoh NU dan berdasarkan teks bagi MTA, 2) Bentuk ketegangan antara NU dan MTA dapat dilihat dengan adanya penolakan antara NU dan MTA. 3) metode yang digunakan masyarakat akar rumput dalam menghadang ekspansi islam konservatif adalah menggunakan pendidikan sebagai alat resolusi konflik, 4) dalam menghadang serangan kelompok Islam radikal masyarakat NU dengan penuh kesadaran membangun dan mencerdaskan masyarakatnya dengan melakukan langkah resolusi atau mengelola konflik dengan pendekatan
budaya lokal".

Ujian terbuka promosi doktor ini dilaksanakan pada tanggal 30 April 2019 pukul 13.00 di Aula Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ketua Sidang Prof. Dr. Machasin, Sekretaris Dr. Nur Ichwan, M.A., Penguji dan Promotor Prof. Noorhaidi, M.A., M.Phil., Ph.D., Dr. Imam Machali, M.Pd., Penguji Dr. Ahmad Bunyan Wahib, M.Ag., M.A., Dr. Mochamad Sodik, S.Sos., M.Si., Prof. Dr. H. Faisal Ismail, M.A., Dr. Zuly Qodir, M.A.

Ujian terbuka ini juga dihadiri oleh para pejabat dari IAINU Kebumen, keluarga, mahasiswa magister, dan mahasiswa doktor. Dengan gelar tertinggi di dunia akademik ini, diharapkan Dr. Sulis Rokhmawanto, M.SI bisa mengembangkan keilmuannya dan bisa menjadi profesor di kemudian hari.

Post a Comment

0 Comments