Keasyikan Nganjang, Motor Dibawa Orang

parkiranelite-motor

Aldon adalah salah satu pembalap yang sangat disegani di kampungnya. Ia tidak hanya meraih segudang prestasi dari berbagai ajang balap, tetapi juga dia mampu menyabet gelar juara bersama tim Hadroh kampusnya.

Saat lebaran, ia bersilaturahmi ke rumah calon mertuanya sejak pukul 09.00. Kedatangannya disambut gembira oleh calon istri dan camernya. Aldon merasa sangat bangga dengan sambutan itu, sampai-sampai dia lupa diri jika sedang berada di rumah calon istrinya.

Ayah, ibu, Friska, dan semua keluarga besarnya baik sekali kepada Aldon. Kecuali satu orang yang kurang suka terhadapnya, setelah diselidiki ternyata dulu pernah satu sekolah dengannya. Cintanya bertepuk sebelah tangan, ia sangat berharap bisa berpasangan dengan Aldon, tapi Aldon tidak menyukainya.
___
Menjelang dzuhur, Aldon berpamitan untuk undur diri untuk segera pergi shalat berjamaah di masjid. Namun dia sangat kaget melihat halaman rumah tanpa keberadaan kendaraannya. Perasaannya campur aduk, antara kaget, bingung, penasaran, dan khawatir.

Ribuan kalimat pertanyaan secara otomatis terlontar dalam pikirannya. Matanya menelusuri tiap sudut halaman rumah, dengan harapan ia menemukan yang dicarinya. Ia memandangnya dengan pandangan yang kosong, dalam pikirannya hanya ada satu hal yang diingatnya yaitu MOTOR. Motor itu dia beli dari hasil jerih payahnya sendiri. Motor itu pula yang kerap digunakan untuk berlatih balap bersama timnya. Maka tidak heran jika dirinya sangat sayang dengan motor itu, dan berharap cepat ditemukan.

Setengah jam dia mencari motor kesyangannya di sekitar rumah, tidak juga ditemukan. Seluruh keluarga calon istrinya juga turut sibuk mencari ke sana dan ke mari hingga radius 20 kilo meter. Mereka menanyai setiap warga perihal motor si Aldon, dari anak muda hingga orang-orang tua.

Setiap mereka memasang matanya tajam-tajam dalam melihat setiap motor yang lewat. Barangkali motor yang di bawa orang itu adalah motor si Aldon. Kekasih hati Aldon yang rupawan dan baik hati itu tampak mendampingi Aldon dan berusaha menguatkan hatinya agar tetap sabar.
___
Sementara itu, teman-teman Aldon yang mengamati dari kejauhan tertawa terpingkal-pingkal. Mereka sangat puas melihat Aldon kebingungan memikirkan motornya, apalagi keluarga sang camer mencari-cari sampai radius 20 KM. Mereka tidak henti-hentinya menertawakan Aldon, sampai perutnya sakit sendiri.

Tampaknya si Aldon tidak mengetahui jika dirinya dikerjai teman-temannya sendiri. Teman-temannya ternyata merasakan kelelahan mengerjai Aldon, merasa kasihan juga. Akhirnya mereka memutuskan untuk menghampirinya sambil membawa motor yang disembunyikan sambil berteriak PRAAAAAANK.......

Aldon kaget seraya nyahut, "Wahhhh gila kalian nih.... aku hampir setres lho mikirin motor ini. Tapi kalian kok bisa membawa motor, padahal kuncinya masih ku bawa?"

"Harus cerdas dong kalau ngeprank itu, ya kita kerjasamalah dengan bokap dan nyokap, kita pinjem kunci cadangan motor ini. hahahaha..." sahut Sano.

"Wah gila kalian semua, parah-parah ngeprank aja sampe bersekongkol segala". Jawabnya.

Tiba-tiba dengan muka merah Aldon marah kepada teman-temannya itu, ia membanting gelas yang ada di sampingnya sambil mendekati teman-temannya dan memelototinya. Teman-temannya kaget bukan kepalang, sampai-sampai ada yang lompat akibat aksi Aldon.

"Don sudah don kita minta maaf don, kita gak bermaksud. Jangan marah don, maafin kita ya don". Mohon Sando.

"Tidak, aku tidak akan memaafkan kalian, paham!!!!". Sahut Aldon dengan nada tinggi.

"Yahh jangan gitu don Don, maafin kita yahhhh". Mohon Sando lagi.

"Tidak mau, aku tidak mau memaafkan kalian". Sahut Aldon kembali.

"Kenapa Don, alasannya apa?" Tanya Sandro.

"Karena ini PRANNNNKKK, HAAHAHAHAHA....". Jawab Aldon sambil terpingkal-pingkal.

"Wahhh gila yaa,,, habis ngeprank malah diprank". Teman-temannya menyahuti.

Post a Comment

0 Comments